Pemberdayaan melalui pendidikan informal diinisiasi sebagai usaha untuk mengurangi jumlah remaja dan pemuda putus sekolah di Rusun Cakung Barat, khususnya warga relokasi. Pertimbangan lainnya adalah bahwa sebelum direlokasi ke Rumah Susun banyak didapati remaja dan pemuda usia sekolah turun ke jalan-jalan sebagai pengamen, joki three in one, peminta-minta bahkan secara berkelompok terlibat dalam kegiatan kriminal. Oleh karena itu, dikembangkan beberapa kegiatan untuk mendukung pendidikan informal warga melalui hal-hal berikut :
1. Bimbingan Belajar
Kegiatan ini diadakan seminggu sekali oleh para sukarelawan dari berbagai kalangan yang dihimpun untuk mengembangkan karakter anak-anak usia sekolah (7 sampai 12 tahun) dan terutama untuk memfasilitasi anak-anak agar mendapatkan hak-haknya sebagai anak Indonesia, yakni bermain, bersekolah dan mengembangkan kapasitasnya sesuai dengan usianya. Di dalam wadah ini ditanamkan secara khusus kepada anak konsep bahwa sekolah itu penting dan menghapuskan konsep di kalangan remaja dan pemuda bahwa putus sekolah adalah hal yang wajar bagi anak-anak rusun. Kegiatan ini diikuti oleh 60-100 orang anak rutin hadir setiap hari Sabtu.
2. Kegiatan Kelompok Belajar Paket A,B dan C
Kegiatan ini diikuti oleh remaja dan pemuda-pemudi putus sekolah di Rumah Susun dan para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU ) yang bertugas di lingkungan Rumah Susun. Kegiatan ini diikuti rata-rata 20 sampai 40 peserta setiap angkatan. Sekolah diadakan setiap hari Jumat dan Sabtu malam.
3. Kelompok Futsal
Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dalam penanaman sportivitas dan kedisiplinan diantara anak-anak di Rumah Susun dan merupakan wadah untuk mengembangkan bakat serta keterampilan anak-anak dalam bidang olahraga. Diikuti oleh 20 sampai 30 anak usia 10 – 16 tahun, dan berlatih seminggu sekali dengan pendampingan seorang pelatih profesional. Kelompok ini juga diberi kesempatan untuk mengikuti turnamen-turnamen di beberapa kesempatan.
4. Pelatihan Komputer
Kegiatan ini diikuti oleh 42 orang anak di Rumah Susun setiap seminggu sekali di rumah susun.
5. Taman Bacaan
Kegiatan belajar tambahan melalui membaca yang diikuti oleh 20-30 orang anak ini diadakan di Rumah Baca Rusun Cakung Barat, dilengkapi dengan lebih dari 2,100 judul buku khususnya buku pelajaran, pengetahuan umum, dan buku cerita. Rumah baca juga dibuka setiap hari selama dua jam untuk mengajar anak-anak yang belum bisa membaca dan berhitung.
6. Karang Taruna
Karang Taruna awalnya dibentuk karena melihat banyaknya pemuda/i rusun yang bersemangat namun tidak memiliki kegiatan yang efektif untuk membangun karakter dan kemampuan dalam berorganisasi. Karang Taruna ini beranggotakan 42 orang yang memiliki rentang usia 16-26 tahun. Kebanyakan pemuda-pemudi tersebut sudah putus sekolah sejak usia Sekolah Dasar dan hanya beberapa orang saja yang berada di bangku SLTA sampai saat ini.
Recent Comments